XSML Fashion

5 HIDANGAN IMLEK SARAT AKAN MAKNA

Facebook
Twitter
WhatsApp

Layaknya hari besar Tahun Baru Cina juga memiliki serangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam perayaannya. Kegiatan bukan hanya seputar ibadah melainkan juga kumpul bersama keluarga. Momen yang disebut “Nian Ye Fan ini biasanya dilakukan

 

Layaknya hari besar Tahun Baru Cina juga memiliki serangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam perayaannya. Kegiatan bukan hanya seputar ibadah melainkan juga kumpul bersama keluarga. Momen yang disebut “Nian Ye Fan ini biasanya dilakukan dengan khitmat sambil menikmati hidangan spesial. Masing-masing hidangan yang menggugah selera yang disajikan nyatanya memiliki makna dibaliknya. Berikut makna dibalik 5 makanan yang wajib disajikan pada saat Tahun Baru Imlek:

1. IKAN

Ikan menjadi salah satu menu wajib dalam hidangan saat berkumpul bersama keluarga ketika perayaan Tahun Baru Cina. Dalam  bahasa Cina ikan disebut juga yu yoo, dan pelafalannya sama seperti bahasa Cina yang artinya ‘Keberuntungan’. Masyarakat Cina percaya memakan ikan saat hari raya dapat mendatangkan berkah dan keberuntungan. Mereka pun akan berusaha mengatur keberuntungan agar dapat berlangsung dari awal tahun hingga di penghujung tahun. Karena tujuannya yang mulia dalam mengonsumsinya pun memiliki tata cara khusus.

Biasanya ikan disuguhkan dua kali, yakni disantap saat malam tahun baru dan keesokan paginya di hari raya. Hidangan ikan menjadi hidangan yang disantap terakhir dari hidangan yang telah disuguhkan di meja makan. Dalam penyuguhannya juga tidak sembarangan. Misalnya kepala ikan disajikan harus menghadap kepada orang yang dihormati ataupun tuakan di keluarga. Ini diyakini sebagai simbol penghormatan. Menyantap ikan dimulai dari orang yang dituakan. Meski banyak peraturan yang harus dilakukan, suasana makan malam bersama keluarga di malam tahun baru ini tidak berlangsung kaku, melainkan sebaliknya. Suasana hangat dan canda tawa umum terjadi.

Ikan jenis Karper Krusia, Karper lumpur, dan lele merupakan tiga diantara ikan yang sangat disarankan untuk disajikan. Masing-masing ikan memiliki makna positif sesuai dengan makna perayaan hari besar tersebut. Seperti ikan jenis Karper Krusia dalam bahasa Cina disebut jìyú /jee-yoo dalam pelafalannya bisa berbunyi seperti jí /jee/ yang artinya semoga beruntung. Memakan ikan jenis ini diharapkan akan mendapat keberuntungan di tahun berikutnya. Sama halnya mengonsumsi Catfish, juga dipercaya akan mendapat keberuntungan. Sedangkan mengonsumsi Karper lumpur bisa mendatangkan masa depan yang lebih baik, karena Karper lumpur dalam bahasa Cina disebut l?yú /lee-yoo yang pelafalannya sama dengan l? /lee/ dan memiliki arti hadiah.

2. JIAOZI

Jiaozi merupakan makanan tradisional Cina dan kerap dihidangkan saat perayaan Tahun Baru Cina. Makanan yang telah disajikan lebih dari 1800 tahun ini cukup populer terutama di Cina bagian utara. Jiaozi berisi daging babi atau udang cincang yang dicampur dengan sayuran dan dibungkus menggunakan kulit yang terbuat dari tepung terigu, kemudian dibentuk seperti bulan sabit. Sayuran yang dicampurkan tidak boleh kubis Cina, karena kubis dipercaya menjadi simbol kemiskinan. Sekilas Jiaozi mirip pangsit, namun bedanya kulit jiaozi lebih tebal dari pada pangsit. Makanan ini banyak dijumpai di negara Asia timur lainnya seperti Jepang dan Korea dengan nama berbeda. Panganan khas cina ini memiliki 3 varian yang dibedakan dari cara memasaknya, yaitu shuijiao Jiaozi direbus, Zhengjiao dikukus dan Guotie atau kuo tieh digorenga.

Memakan Jiaozi saat merayakan Tahun Baru Cina dipercaya dapat mendatangkan rezeki. Dalam pembuatannya isian Jiaozi sering ditambahkan dengan benda-benda simbolis. Misalnya jiozi yang ditambahkan dengan benang putih diharapkan akan memiliki umur panjang, sedangkan jiaozi yang berisi koin diharapkan dapat mendatangkan rezeki bagi siapa saja yang memakan jiaozi tersebut.

3. KUE KERANJANG

Kue keranjang atau disebut dengan nama Nian Gao dalam bahasa Cina, Nian artinya Tuhan dan Gao berarti kue atau kerap diartikan menjadi tinggi. Beradasarkan namanya awal mulanya kue ini dibuat untuk disuguhkan Dewa Tungku (Cau Kun Kong) agar membawa berita yang menyenangkan kepada Raja Surga (Giok Hong Siang Te). Seiring waktu berjalan serangkaian makna Kue keranjang tersirat pada tata cara penyuguhan kue itu sendiri. Penyusunan kue secara bertingkat dan memiliki ujung lancip dimaknai sebagai tingginya kemakmuran dan rizki yang akan dilimpahkan dewa kepada mereka. Kue keranjang disusun bersama dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya. Ini merupakan simbol kehidupan yang manis semakin menanjak dan mekar layaknya kue mangkok.

Kue berwarna coklat ini merupakan panganan yang terbuat dari tepung ketan dan gula. Di Indonesia kue ini memiliki dua sebutan di daerah berbeda. Di Jawa Timur sebutan kue keranjang berasal dari cetakan kue yang berbentuk seperti keranjang dan memiliki lubang keci. Sedangkan di daerah Jawa Barat kue ini sering disebut dengan nama Dodol Cina. Meski memiliki sebutan berbeda kue ini tetap menjadi kue yang wajib ada, bukan hanya untuk dihidangkan saat berkumpul dengan keluarga melainkan juga untuk sesaji pada saat upacara sembahyang leluhur tujuh hari menjelang Tahun Baru. Latar belakang yang sedemikian sakral juga dibarengi dengan kemasannya yang unik. Berbentuk bulat dan dibungkus daun, kue keranjang dipecaya menjadi simbol kerukunan yang dapat dicapai di tengah keluarga selama mengarungi masa yang akan datang.

4. SIU MIE (MIE PANJANG)

Siu Mie atau mie panjang yang disajikan pada malam Tahun Baru Imlek ini memiliki panjang melebihi mie pada umumnya dan memiliki tekstur kenyal. Mie panjang melambang umur panjang, kebahagian dan rizki berlimpah.  Mie dapat disajikan dengan cara digoreng ataupun di siram kaldu yang sangat gurih. Anda juga dapat mendambahkan sayuran seperti sawi, kol, udang, cumi bakso, irisan daging ayam dan sosis.

5. JERUK MANDARIN

Jeruk mandarin menjadi salah satu buah yang cukup populer saat perayaan tahun baru Cina. Warna orange terangnya bisa diartikan sebagai lambang emas yang berkonotasi pada rezeki berupa uang. Selain itu rasa jeruk yang terkadang manis dan asam melambangkan kehidupan manusia yang tak selamanya asam.

Jeruk mandarin dalam bahasa Cina disebut chi ze, Chi artinya rezki dan zhe berarti buah. Kehadiran jeruk mandarin baik sebagai hidangan ataupun hiasan diyakini mampu mendatangkan kelimpahan keberuntungan dan kebahagiaan. Pada budaya tradisional Cina jeruk seringkali diletakkan bersama amplop merah atau di samping bantal anak-anak mereka. Posisi ini dipercaya dapat menjadi doa untuk menghantarkan keturunan mereka pada masa depan yang gemilang. Di samping itu, meletakkan buah ini di atas keranjang beras juga diyakini dapat mendatangkan berkah bagi seluruh anggota keluarga.(Fela)