Sering merasa frustrasi saat merias area mata? Saya juga! Sebagai pemilik mata sipit atau monolid, mengaplikasikan eyeshadow, eyeliner, dan maskara bisa terasa menantang. Lipatan yang minim bahkan nyaris tak terlihat membuat prosesnya memakan waktu—apalagi saat menggambar eyeliner yang rapi. Tenang, ada cara yang lebih mudah. Saya merangkum langkah-langkah praktis yang bisa langsung Anda coba.
Mengapa Teknik Khusus Diperlukan untuk Mata Monolid
-
Struktur kelopak: lipatan kecil/nyaris tak ada membuat warna mudah “hilang” saat mata terbuka.
-
Bulu mata cenderung lurus: membutuhkan alat dan formula yang mampu menahan lentik lebih lama.
-
Ruang kelopak yang sempit: perlu trik peletakan warna agar mata tampak lebih terbuka.
1. Pilih Maskara Waterproof
Maskara waterproof adalah sahabat setia pemilik mata monolid. Selain tidak mudah luntur saat terkena air atau keringat, formulanya membantu mempertahankan hasil jepitan bulu mata agar tetap lentik.
-
Jepit bulu mata dengan eyelash curler dari pangkal ke ujung dalam 2–3 tahap.
-
Aplikasikan maskara dengan gerakan zigzag dari akar ke ujung untuk memisahkan helai dan mencegah gumpal.
-
Fokuskan lebih banyak produk di bagian tengah untuk efek mata lebih “terbuka”.
2. Bulu Mata Pendek? Gunakan False Eyelashes atau Extensions
Kalau maskara belum cukup, beralihlah ke bulu mata palsu yang ringan atau pertimbangkan eyelash extensions.
-
Pilih tipe natural (criss-cross atau half-lash) agar tidak terasa berat dan tetap menyatu.
-
Tempel lebih tinggi sedikit dari garis bulu mata jika bentuk mata sangat turun di ujung luar, untuk efek lifting.
-
Setelah menempel, sisir dengan spoolie dan tambahkan satu lapis maskara tipis untuk menyatukan bulu mata asli dan palsu.
3. Ganti Eyeliner dengan Dark Eyeshadow
Eyeliner bisa memakan waktu pada monolid. Alternatifnya, gunakan eyeshadow gelap (cokelat tua/abu kehitaman) sebagai “eyeliner” untuk hasil yang lebih halus dan mudah dibaur.
-
Gunakan kuas kecil miring (angled brush) yang padat.
-
Aplikasikan teknik tightlining di garis bulu mata atas untuk memberi definisi tanpa “memakan” ruang kelopak.
-
Sedikit sapuan di waterline bawah bisa menambah dimensi, namun seimbangkan dengan mencerahkan inner corner agar tidak tampak mengecil.
4. Lakukan Contouring pada Area Mata
Contouring mata berbeda dengan wajah—tujuannya memberi struktur tanpa membuat mata tampak lebih kecil.
-
Pilih eyeshadow netral/matte satu tingkat lebih gelap dari warna kulit.
-
Letakkan di area “pseudo-crease” (di antara brow bone dan bola mata bagian atas) dengan soft blending brush.
-
Baurkan hingga tepi warna membaur halus—tidak ada garis keras yang terlihat saat mata terbuka.
5. Bereksplorasi dengan Warna Eyeshadow Terang
Warna terang itu bukan musuh, justru bisa memberi kesan segar dan dimensi.
-
Gunakan cream shadow stick pada upper lid untuk hasil cepat dan tahan lama; sapukan tipis di lower lid sebagai aksen.
-
Tambahkan sentuhan shimmery di pusat kelopak (centers of the lids) untuk efek “pop”.
-
Coba eyeliner berwarna (olive, plum, navy) yang wearable namun tetap dramatis.
Bonus: Urutan Aplikasi Singkat
1) Prime kelopak untuk mencegah creasing. 2) Bentuk alis ringan agar bingkai wajah rapi. 3) Contour mata. 4) Aksen shimmer/warna terang di pusat kelopak. 5) Tightlining. 6) Jepit bulu mata. 7) Maskara atau pasang falsies. 8) Koreksi concealer jika perlu.
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari
-
Eyeliner terlalu tebal yang menutup seluruh kelopak saat mata terbuka.
-
Bulu mata palsu yang terlalu panjang/tebal sehingga “menjatuhkan” mata.
-
Shimmer di seluruh kelopak tanpa transisi—buat fokus di titik tertentu.
Penutup
Ingat, tidak ada aturan kaku. Kuncinya adalah eksperimen yang menyenangkan dan konsisten. Kalau satu teknik belum klik, coba kombinasi lain. Mata monolid punya daya tarik unik—tugas kita hanya menonjolkannya dengan cerdas dan sederhana.

