Perubahan Budaya Pengeluaran Millennial: Masih Pedulikah Mereka pada Fashion?

Bagikan Artikel :

Saya mengoptimasi struktur, memperbarui alur, dan menambahkan data konteks terbaru agar artikel lebih tajam serta mudah dipindai.

Gambaran Umum: Millennial, Daya Beli, dan Relevansi Fashion

  • Sekitar sepertiga penduduk Indonesia berada pada rentang usia produktif yang beririsan dengan millennial, menjadikan mereka fondasi penting pasar konsumen.

  • Karakter kunci: melek teknologi, mengejar kemudahan, dan sensitif terhadap value—bukan sekadar gengsi.

  • Pertanyaan utamanya: apakah mereka masih peduli pada fashion? Ya, tetapi dengan preferensi yang lebih selektif dan fungsional.

Millennial dan Internet: Simbiosis yang Membentuk Kebiasaan Belanja

  • Internet menjadi medium utama komunikasi, hiburan, dan transaksi—mendorong perilaku belanja serba digital.

  • Platform seperti blog fashion, Pinterest, dan Instagram berfungsi sebagai etalase inspirasi sekaligus kanal penjualan.

  • Konsekuensinya: discovery, consideration, hingga purchase banyak terjadi secara online, mempersingkat siklus keputusan.

Apakah Millennial Masih Peduli pada Fashion?

Jawab singkatnya: masih, namun tidak membabi buta mengikuti tren.

  • Millennial mengutamakan kenyamanan, gaya aplikatif, dan identitas personal.

  • Mereka cenderung memilih item versatile dan fungsional; “statement pieces” dikombinasikan secukupnya.

  • Preferensi gaya yang muncul: boyish/maskulin (bomber jacket, biker jeans), nyaman namun stylish (off-shoulder, boho dress), serta opsi praktis (jumpsuit, romper) sebagai representasi free-spirit style.

Pola Belanja: Online Naik, Tren Bukan Satu-satunya Kompas

  • Belanja fashion via online store dipilih karena hemat waktu, kemudahan perbandingan, dan akses promo.

  • Meski terpapar inspirasi digital, keputusan pembelian menimbang kualitas, fungsi, dan harga yang masuk akal.

Pergeseran Prioritas Finansial: Dari Konsumsi ke Value-Investing Diri

  • Millennial semakin disiplin: menabung, berinvestasi, dan membatasi utang konsumtif.

  • Dampak langsung: porsi anggaran fashion lebih terkendali; bukan lagi pos pengeluaran terbesar.

  • Efek ke brand: kompetisi relevansi meningkat—produk harus “worth it,” bukan sekadar “hype.”

Respons Cerdas untuk Brand Fashion

  • Mengandalkan satu segmen berisiko. Generasi X yang lebih mapan finansial tetap potensial.

  • Kombinasi target millennial–Gen X menyehatkan portofolio pendapatan dan memperlebar daya tahan siklus.

Empat Senjata untuk Menjaga Millennial Tetap Cinta

1) Ubah Brand Lover menjadi Brand Addict

  • Bangun pengalaman merek konsisten dari awareness sampai advocacy.

  • Lakukan co-creation: voting desain, program komunitas, UGC, hingga kolaborasi terbatas.

2) Terapkan Strategi PATICS

  • Purpose: tujuan merek jelas dan relevan.

  • Accessibility: akses produk, harga, stok, lokasi, dan kanal pembelian mudah.

  • Trustworthiness: kualitas, layanan purna jual, dan transparansi.

  • Innovation: pembaruan produk/layanan yang bermakna.

  • Connectedness: keterhubungan online–offline yang berkesinambungan.

  • Social Presence: konsistensi kehadiran digital dengan konten bernilai.

3) Lebih dari Sekadar Nama Baik

  • Tawarkan kualitas nyata dan diferensiasi yang terasa.

  • Sediakan must-have items dengan harga wajar.

  • Dorong mix & match: luxury staples dipadu fast fashion tanpa menguras anggaran.

4) Keep Going Online (Serius, Bukan Sekadar Ada)

  • Optimalkan situs/aplikasi: informasi lengkap, cek stok real-time, checkout mulus.

  • Integrasikan media sosial, marketplace, dan CRM.

  • Gunakan konten interaktif (live shopping, short video, UGC) untuk mempercepat konversi.

Tips Eksekusi Praktis

  • Tetapkan North Star Metric (mis. repeat purchase rate) untuk menilai loyalitas.

  • Terapkan personalisasi berbasis data: rekomendasi produk, penawaran, dan konten.

  • Perkuat last mile: pengiriman cepat, pelacakan real-time, retur mudah.

  • Kembangkan program loyalti berbasis pengalaman, bukan hanya diskon.

Penyeimbang: Potensi Generasi X

  • Tawarkan lini bernilai fungsional tinggi dan layanan premium.

  • Rancang kampanye lintas generasi: narasi yang menjembatani praktikalitas–otentisitas (millennial) dengan kualitas–daya tahan (Gen X).

Data 2023–2025: Fakta Kunci Perilaku Belanja Online Millennial Indonesia

  • Penetrasi internet Indonesia 2023 berada di kisaran tinggi dan terus naik pada 2024–2025, memperkuat adopsi belanja digital lintas usia, termasuk millennial. Dampaknya, frekuensi dan kemudahan transaksi meningkat, sementara pencarian inspirasi fashion tetap terpusat di media sosial dan marketplace.

  • Laporan perilaku e-commerce 2023–2024 menegaskan dominasi milenial–Gen Z sebagai pendorong pertumbuhan transaksi, dengan fashion tetap menjadi kategori populer yang dipilih karena kombinasi harga, promo, dan kemudahan—serta preferensi terhadap nilai.

Catatan: angka spesifik per tahun dapat bervariasi antar riset; brand sebaiknya memverifikasi untuk konteks kategori/kanal masing-masing sebelum membuat keputusan taktis.

Kesimpulan

Fashion masih penting bagi millennial, namun bukan prioritas tunggal. Dengan strategi yang berpusat pada nilai, pengalaman, dan kepercayaan, brand dapat menjaga relevansi—seraya menyeimbangkan fokus ke segmen lain yang juga potensial. Sementara itu, data terbaru menunjukkan perilaku belanja online yang kian mapan, sehingga optimasi kanal digital menjadi keharusan.

Our social media

LOGIN

Welcome back

Welcome back! Please enter your details.

Don't have an account?

Our social media

Bergabung dengan (X) S.M.L Society

to enjoy 20% VIP Discount online and at all stores plus 50,000 points that you can use for your initial purchase

(X) S.M.L 12.12 Sale

30%off *min.spend 499k

Discont Up to

50%

+

Tambahan Voucher

30%

Code Voucher:

12.12

at checkout
12-14 December 2025

Register

Welcome! Please enter your details.