Mengenal Metode KonMari, Cara Efektif Tanamkan Gaya Fashion Ramah Lingkungan pada Anak

Menerapkan dan menanamkan gaya hidup ramah lingkungan pada anak salah satunya bisa dilakukan lewat fashion. Nah, salah satu metode yang cukup digemari saat ini adalah metode KonMari, yaitu sistem decluttering yang diciptakan oleh Marie Kondo, konsultan tata ruang asal Jepang. Dia memperkenalkan prinsip menyimpan hanya barang yang “spark joy” atau memberi kebahagiaan saat disentuh.

KonMari populer global sejak buku The Life‑Changing Magic of Tidying Up diterbitkan pada 2011 (versi Inggris 2014), dan semakin dikenal lewat serial Netflix Tidying Up with Marie Kondo tahun 2019. KonMari kini menjadi sistem gaya hidup minimalis yang tidak hanya soal rumah rapi, tapi juga soal menghargai barang secara mindful. Lalu bagaimana menerapkannya di bidang fashion untuk menciptakan kehidupan yang eco-friendly? Berikut ulasannya!

Siapa Marie Kondo?

Marie Kondo adalah orang yang mencetuskan metode KonMari. Dia lahir di Osaka, Jepang pada 9 Oktober 1984. Sejak kecil, dia gemar menata barang dan kemudian tertarik tentang seni menyimpan barang hanya yang benar-benar penting bagi kita.

Pada usia 19 tahun, saat kuliah sosiologi di Tokyo Woman’s Christian University, dia mulai membuka layanan konsultasi organisasi dan menulis tesis tentang decluttering. Setelah menang lomba penerbitan pada 2010, ia menerbitkan buku Life‑Changing Magic of Tidying Up (2011), yang hingga kini diterjemahkan ke puluhan bahasa dan menyentuh jutaan pembaca di dunia. Pada 2015, Marie masuk dalam daftar TIME 100 Most Influential People.

Filosofi KonMari & Prinsip Utamanya

Inti dari metode KonMari adalah menyimpan hanya benda yang menyebabkan munculnya perasaan bahagia saat memegang (spark joy), sisanya dilepas dengan rasa terima kasih. Adapun enam prinsip utama KonMari adalah:

  • Komitmen pada proses decluttering
  • Visualisasi gaya hidup ideal yang ingin dicapai
  • Singkirkan barang yang tak memberikan joy dulu, baru rapikan
  • Rapi berdasarkan kategori, bukan lokasi
  • Ikuti urutan yang benar: pakaian → buku → dokumen → komono → sentimental
  • Tanyakan rasa joy satu per satu untuk setiap item

Filosofi ini terinspirasi dari ajaran Shinto, di mana benda dianggap memiliki spirit (kami), dan memberikan ‘ucapan terima kasih’ ketika melepasnya mencerminkan penghormatan terhadap benda tersebut.

KonMari untuk Ruangan & Koleksi Anak

KonMari idealnya dimulai dengan satu kategori, biasanya pakaian, terutama untuk anak-anak yang sering tumbuh atau boros ganti baju. Pakaian anak dikumpulkan total, lalu dipilah bersama anak untuk menentukan mana yang masih pas dan menyenangkan, mana yang bisa didonasikan, disimpan untuk adik, atau bahkan untuk upcycle.

Beberapa praktisi menyarankan memulai dengan urutan pakaian, karena toys dan barang sentimental cenderung membuat anak cepat lelah dan bingung. Ada yang mengganti metode melipat KonMari dengan drawer cube agar anak bisa memasukkan baju sendiri tanpa harus mencocokkan lipatan agar terlihat rapi sempurna.

Manfaat Menerapkan Metode KonMari

Bagi keluarga yang memiliki anak, manfaat KonMari bukan sekadar ruang rapi, melainkan ruang berpikir yang lebih ringan dan focus. Berikut beberapa manfaatnya:

  • Mental clarity: hati lebih tenang karena rumah tak penuh barang tak bermakna
  • Efisiensi waktu: waktu cari pakaian anak berkurang drastis, terutama saat pagi buru-buru
  • Mindset minimalis sejak dini: anak belajar menghargai dan hanya memilih apa yang benar-benar penting.

Marie sendiri mengaku bahwa sejak punya anak, metode yang dilakukannya untuk merapikan rumah juga berubah. Dia jadi lebih fleksibel serta lebih menghargai kebersamaan keluarga ketimbang kekakuan rapi.

Kenapa KonMari Perlu Diterapkan dalam Konsep Sustainable Fashion Anak?

Dalam konteks fashion anak, khususnya yang berorientasi pada sustainable fashion, KonMari dapat diterapkan untuk membentuk karakter yang lebih sadar lingkungan. Hal ini penting untuk membentuk generasi yang lebih menghargai alam sekitarnya.

1. Mengurangi Limbah Tekstil

Dengan decluttering rutin dan hanya menyimpan pakaian yang benar‑benar digunakan dan disukai, konsumsi fast fashion anak bisa diminimalkan. Data dari UNEP menyebutkan bahwa pakaian fast fashion rata-rata hanya dipakai 7–10 kali sebelum dibuang. Pakaian tekstil sendiri menyumbang sekitar 92 juta ton sampah tekstil ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tiap tahun, sementara hanya sekitar 1% saja yang didaur ulang.

b. Mendorong Circular Economy

KonMari menciptakan pola pikir konsumsi sadar, yaitu mewariskan, mendonasikan, atau menjual pakaian layak pakai sebagai bagian dari ekosistem fashion sirkular. Ini berdampak langsung pada pengurangan jejak air, emisi karbon, dan limbah tekstil.

c. Pendidikan Nilai Sejak Usia Dini

Dengan melibatkan anak dalam pemilahan pakaian berdasarkan “spark joy”, anak belajar membuat keputusan sadar dan mengapresiasi barang yang punya kualitas dan fungsi. Hal ini selaras dengan pendidikan sustainable fashion sejak dini.

Panduan Praktis Menerapkan KonMari untuk Fashion Anak

Selain memberikan banyak manfaat, KonMari juga mudah diterapkan dan dijalankan bersama anak-anak. Berikut langkah ringkas untuk decluttering baju anak dengan metode KonMari:

  • Kumpulkan semua pakaian anak dalam satu tempat. Pisahkan pesta, kasual, tidur, dan seragam sekolah.
  • Ajak anak pegang satu per satu item, tanyakan: “Apakah masih membuatmu senang saat memegangnya?” Jika iya, simpan. Jika tidak, sampaikan terima kasih dan lepaskan.
  • Pisahkan hasilnya ke empat kategori: Keep (pakai lagi), Donate (ke sepupu, teman, donasi), Pre-loved/Sell, Recycle/Upcycle (jika rusak).
  • Bagi baju yang terlalu kecil tapi ingin disimpan, gunakan metode penyimpanan yang efisien, seperti vacuum bags atau bin dengan label ukuran.
  • Jika anak masih kecil, bantu memilih sambil beri jeda dan motivasi, misalnya ngemil atau aktivitas ringan sebelum lanjut.

Banyak orang tua membagikan pengalaman positif dari KonMari untuk pakaian anak: anak memperhatikan tempat barang, tahu apa yang mereka sukai, dan decluttering jadi kegiatan keluarga yang bermakna.

Hal ini mendorong untuk belajar untuk menyimpan pakaian favorit saja dan mendonasikan sisanya, tanpa merasa bersalah bahkan jika itu hadiah baru, karena prinsip joy telah terpenuhi.

Perlu dipahami bahwa metode KonMari bukan hanya soal rapi, tapi soal membuat keputusan konsumsi yang mindful, dan itu sangat sejalan dengan prinsip sustainable fashion. Yuk mulai terapkan KonMari sekarang juga!

References:

Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CAPTCHA