5 Tips Merawat Baju Anak agar Awet dan Tetap Stylish, Jadi Bisa Diwariskan!

Melihat anak-anak mengenakan busana lucu dan penuh warna pastinya memberikan kebahagiaan tersendiri bagi orangtua. Sayangnya pemandangan ini biasanya tidak bertahan lama karena mereka begitu cepat tumbuh sehingga kostum-kostum lucu itu mau tak mau harus disingkirkan. Jadi apa gunanya mempelajari tips merawat baju anak?

Nah, pemikiran seperti ini memang cukup umum di kalangan orangtua. Ketimbang repot-repot merawat baju anak, banyak yang memilih membeli baju berkualitas rendah dari produk fast fashion. Membeli baju berkualitas dianggap sebuah pemborosan, apalagi jika harus merawatnya dengan baik.

Namun coba kita ubah pola pikir. Bayangkan jika kaus lucu atau dress keren si kecil ternyata bisa dipakai lagi oleh adiknya, sepupunya, atau bahkan jadi kenang-kenangan keluarga. Bukankah menyenangkan jika bisa menikmati pemandangan ini lebih lama walaupun pemakainya sudah berbeda?

Tidak hanya membuat hati senang karena baju favorit bisa tahan lama, mewariskan baju juga bisa jadi cara hemat banget, dan pastinya sesuai dengan nilai sustainable style yang makin hits di zaman now. Pasalnya, merawat baju bukan sekadar menjaga kain, tapi juga menyimpan cerita setiap tawa dan petualangan kecil mereka.

Bagi orangtua yang peduli dengan prinsip keberlanjutan, yuk kita ulik bersama lima trik jitu untuk bikin baju anak lebih awet, tetap stylish, dan siap diwariskan!

1. Baca Label & Cuci dengan Cermat

Bagi yang hobi membeli barang-barang produksi massal dengan harga murah, label perawatan mungkin bukan hal yang terlalu dipusingkan. Padahal, bagaimanapun, bagian ini memegang peran penting untuk membuat baju tetap awet dan tetap stylish dalam jangka panjang. Secara tidak langsung, merawat baju anak dengan benar juga akan berdampak pada kelestarian lingkungan.

Meski demikian, harus diakui bahwa label perawatan di dalam baju itu layaknya peta rahasia, karena berisi simbol-simbol cuci, suhu, drying, dan setrika. Kalau pemilik baju mengikuti petunjuk ini, busana juga akan jadi lebih aman dan awet. Berikut beberapa poin yang sering dilewatkan:

  • Perhatikan suhu air saat mencuci. Banyak orang lupa bahwa suhu air yang terlalu panas atau deterjen keras bisa bikin kain menyusut atau warna pudar cepat.
  • Langkah berikutnya, pisahkan cucian berdasarkan warna dan jenis kain. Jangan campur baju gelap dengan terang, apalagi jeans dengan kaus halus—risiko luntur atau serat rusak jadi lebih besar.
  • Coba mencuci baju dari bagian dalam. Cara ini sederhana tapi ampuh melindungi warna dan print dari gesekan.

Selain itu, ada banyak sekali poin yang sering diabaikan saat mencuci, misalnya soal apakah pakaian boleh dijemur langsung di bawah sinar matahari atau bagaimana cara menyetrikanya dengan benar. Perhatikan baik-baik agar usia pakaian lebih tahan lama.

2. Lakukan Spot Cleaning pada Noda

Anak-anak memang sering bikin noda tanpa disadari, mulai dari darah, saus, tinta, atau tanah. Jika langsung diambil alih dengan teknik spot cleaning, residu noda bisa hilang tanpa bikin kain rusak. Caranya cukup mudah, yaitu langsung menyemprotkan bagian noda dengan air dingin atau baking soda.

Selain itu, banyak yang tidak tahu baha over-washing (pencucian berlebihan) bisa bikin serat kain lebih cepat lelah. Jadi lebih baik cuci hanya kalau memang perlu saja.

3. Keringkan dan Simpan dengan Bijak

Teknologi pengeringan saat ini sudah sangat maju dan membuat hidup jadi lebih praktis. Mesin pengering bisa mengeringkan pakaian dengan cepat tanpa harus bergantung pada cuaca. Namun tahu nggak sih, cara ini ternyata bisa menurunkan ketahanan pakaian?

Sebaiknya, gunakan jemuran alami jika memungkinkan. Pasalnya, pengering mesin punya suhu panas yang bikin kain menyusut dan cepat rusak. Lebih aman kalau dijemur di tempat teduh dan memiliki ventilasi baik.

Selain itu, saat menyimpan, jangan sampai lemari penuh sesak hingga membuat pakaian kusut dan susah bernapas. Struktur penyimpanan yang longgar dan rapi bikin baju tetap terlihat ‘on-point’.

4. Perbaiki dan Hias Jika Perlu

Kalau baju mulai rusak atau kehilangan estetika, jangan dulu langsung dibuang. Misalnya jika bagian lutut atau siku mulai tipis, coba tambahkan patch lucu yangbisa bikin baju makin keren sekaligus tahan lama. Contoh lain, jika ada kancing copot atau benang panjang, segera jahit ulang supaya tidak menjadi robekan besar nanti. Perbaikan kecil berarti hidup baju bisa lebih panjang.

5. Deep Clean Rutin & Jaga Mesin Cuci

Mesin cuci bisa saja merusak atau menurunkan performa pakaian. Hal ini akan terjadi jika residu sabun dan kotoran menumpuk. Karenanya, lakukan deep clean secara rutin pada mesin cuci untuk buang residu dan kotoran, agar pakaian tetap bersih dan fresh waktu dicuci.

Jangan lupa juga, lemari tempat penyimpanan harus tetap kering dan bersih. Sesekali buka pintu lemari biar ada sirkulasi udara untuk menghindari jamur dan bau apek.

Kebiasaan yang Sering Bikin Baju Cepat Rusak

Selain menerapkan cara merawat baju anak dengan benar, hindari juga kesalahan-kesalahan yang bisa bikin serat kain jadi cepat rusak. Berikut beberapa di antaranya:

  • Jangan terlalu sering mencuci pakaian karena hal ini bikin serat cepat rusak.
  • Menjemur di bawah sinar matahari langsung akan menyebabkan warna cepat memudar.
  • Terlalu banyak deterjen juga akan membuat kain kaku dan lebih mudah menarik kotoran.
  • Ritsleting yang terbuka saat dicuci bisa merusak kain lainnya.
  • Tidak segera memperbaiki benang lepas atau bola kain (pilling) bisa membuat baju semakin berlubang.

Intinya, merawat baju anak bukan cuma urusan kain, tetapi juga menyampaikan kasih dalam proses pelestarian cerita mereka. Dengan lima tips di atas, baju anak bisa bertahan lebih lama, tetap stylish, dan siap diwariskan dengan penuh cinta.

 

References:

Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CAPTCHA