Maraknya peredaran barang-barang palsu cukup lama membuat Grup Kering gerah. Mereka bahkan pernah memperkarakan Alibaba dan Alipay pada tahun 2014 karena menjual produk palsu dengan brand dibawah naungan grup tersebut. Namun sekedar memperkarakan saja, ternyata tak cukup membuat produk fashion palsu berhenti beredar.
Grup ini justru membatalkan tuntutan terhadap Alibaba dan bergabung dengan e-commerce tersebut untuk memberantas produk palsu. Pesatnya perkembangan internet membuka jalan bagi para pembuat produk tiruan untuk semakin memperluas penjualannya. Sementara itu, brand papan atas tak ingin membuka toko online dikarenakan khawatir akan penjualan yang eksklusif.
Namun, hal tersebut semakin dimanfaatkan para pelaku untuk bisa menjual produk fashion dibawah harga dengan kualitas yang jauh dari standard produk asli. Konsumennya pun merupakan kelas menengah ke bawah yang bukan konsumen utama dari brand papan atas. Produk imitasi ini membuat banyak brand papan atas merugi baik dari segi pendapatan maupun produk eksklusif. Apalagi produk tersebut dijual secara bebas melalui online. Mau tak mau, brand papan atas harus mengikuti tren internet demi bisa menyelamatkan eksistensinya.
Dilansir WWD, grup asal Perancis ini kemudian bergabung dengan Alibaba untuk melindungi properti intelektual mereka secara online maupun offline. Hal ini demi meningkatkan pelayanan serta kepercayaan terhadap konsumen. Salah satu cara yang ditempuh adalah bertukar informasi dengan pihak keamanan, serta mengenali produk imitasi dari brand dibawah grup Kering melalui teknologi dari Alibaba.
Menurut Vanessa Bouchara, Pendiri dan Managing Director kantor hukum Cabinet Bouchara, menyatakan bahwa brand papan atas kini mulai menghindari jalur hukum karena membutuhkan biaya yang besar. Selain itu, kerjasama juga memberikan keuntungan bagi mereka terutama dalam jangka panjang. Meski begitu grup yang menaungi brand besar seperti Gucci dan Saint Laurent ini tidak akan menjual produk mereka di Alibaba.
Vanessa melanjutkan jika Kering bisa menghemat biaya pengadilan, pengawasan, dan kemungkinan pertukaran data dari Alibaba. Mereka bisa mengetahui para penjual produk imitasi dan membawanya ke ranah hukum. Sementara Alibaba bisa menghindari konflik dengan brand papan atas, seperti yang terjadi dengan Kering pada tahun 2014 silam.
Selain grup Kering, Alibaba juga membentuk aliansi dengan Louis Vuitton, Swarovski, Samsung, Huawei, dan Mars. Alibaba diharapkan bisa menurunkan dan menghentikan penjualan produk imitasi, khususnya di Cina yang menjadi tempat produksi dan penjualan produk tersebut. (Aulia DH)