Untuk ‘menemani’ lini aksesoris tasnya, Michael Kors akhirnya mengakuisisi Jimmy Choo. Tujuannya cukup umum, yaitu mencari pendapatan baru dari perkembangan yang telah diraih Kors. Selain itu, Kors juga ingin membuat grup mewahnya menjadi terbesar di kalangan dunia. Namun pengamat fashion justru bertanya-tanya, mengapa saat brand mewah lainnya sedang berjuang melawan kebangkrutan, Kors bahkan membeli Jimmy Choo dengan harga yang besar. Seperti yang diketahui, penurunan penjualan juga dirasakan pada mal-mal di Amerika Utara. Sementara, middle-market justru sudah mulai banting setir pada bidang lain selain fashion.
Rupanya Kors ingin memperkuat Jimmy Choo dalam membuka toko ritel barunya dan membawa lini sepatu tersebut pada pasar online. Hal ini dilakukannya karena melihat tren raksasa e-commerce seperti Amazon, H&M, Zara bahkan Gucci mulai menekankan strategi ini. Menurut Kors, brand Jimmy Choo yang terkenal berkat Princess Diana dan Sarah Jessica Parker tersebut bisa membawa kenaikan dari sisi penjualan. Menurut John D. Idol, Chairman & Chief Executive Michael Kors Holdings, “Mengakuisisi Jimmy Choo merupakan strategi awal kami untuk membangun sebuah grup brand mewah yang terfokus pada brand fashion internasional,” ujarnya.
Business Insider
Idol juga mengungkapkan tak hanya berfokus pada kemewahan dan ekslusifitas saja, melainkan grup juga harus terdepan soal gaya dan tren, serta punya berbagai ukuran mulai dari kecil hingga besar dan memiliki sebuah budaya. Dengan akuisisi ini, Idol pun mempercayai keduanya bisa berjalan dengan baik, ditambah lagi peran Kors dan Choo pada momen red carpet selalu menjadi favorit. Kors kini bisa menstabilkan pendapatan fiskalnya dibandingkan tahun lalu dimana turun 14 persen.
Strategi yang dilakukan Kors ini ternyata sudah diikuti brand lainnya yaitu Coach membeli Kate Spade sebesar $2,4 miliar. Sementara itu, Kering Group juga memasukkan strategi multi brand dengan adanya Gucci, Yves Saint Laurent dan Alexander McQueen. Diprediksikan strategi ini masih menjadi ‘senjata’ jitu para brand mewah yang banyak mengalami penurunan. Seperti yang kita ketahui, kini para calon customer lebih memilih busana street style dengan harga yang terjangkau. (Christallia)